"Melepaskan Belenggu" _ Mengakrabi Segala Bentuk Kematian Tanpa Ragu

Judul buku : Melepaskan Belanggu (Kumpulan Cerpen)

Penulis        : Rumadi

ISBN           : 978-623-97602-8-1

Penerbit     :  Jagat Litera, November 2022

Ketebalan    : 183 halaman

 

Melepaskan Belenggu (karya Rumadi) 

            Kematian tak perlu ditakuti, sebab lambat atau cepat dia akan menghampiri dengan senyuman tak terperi. Hiduplah tanpa berlebih ambisi, sebab waktu cepat berlalu tak ada revisi. 


“Melepaskan Belenggu” adalah sebuah buku kumpulan cerpen terpilih yang diadakan oleh Penerbit Jagat Litera yang ditulis oleh Rumadi, penulis dari Pati Jawa Tengah. Saya penasaran dengan buku ini karena merupakan buku pertamanya dan langsung menjadi nominasi dalam anugerah Pena FLP 2021 kategori Kumpulan Cerpen Terpuji.  

          18 cerpen ini memang membuat saya terhenyak dengan berbagai perasaan yang berkecamuk. Sebagai ibu rumah tangga dengan banyak kesibukan, saya membaca buku ini sampai 3 hari dan akhirnya tamat juga, membuat saya bernapas lega karena sudah diajak mengakrabi segala bentuk proses kematian yang sudah menunggu.

          Bisa dibilang sebagian besar cerpen di buku ini adalah dark story yang membuat pembaca juga merasakan tercekik dan hampir frustrasi karena terhanyut oleh karakter-karakter yang tersaji apik dengan sentuhan magis. Rumadi sama sekali tidak memberikan ruang untuk pembaca bernapas panjang karena belenggu-belenggu yang terangkai dengan sempurna. Merasakan belenggu yang mengancam jiwa dan bersua kematian memang sebuah pengalaman yang menakutkan. Tapi di buku ini, tidak ada kematian yang menakutkan bahkan pembaca diajak untuk menikmati sebuah kematian dengan suka cita-dan harapannya (mungkin) pembaca (suatu hari) akan tersenyum ketika bertemu dengan kematian. Artinya telah melepaskan segala belenggu yang menghimpit. Entah karena sakit atau karena sudah waktunya Tuhan memberi tahu waktu yang tepat untuk bertemu denganNya dengan sebuah proses kematian yang “baik” yang tidak ada seorangpun tahu bagaimana proses kematian kita kelak.

          Dengan gaya bahasa khas cerpen Rumadi, memang memberi nuansa “lawas” yang kental karena setting yang digambarkan sebagian besar jaman pemberontakan tahun 60-an yang sarat kegelapan dan kengerian masif. Menggetarkan dan membuat dada saya juga ikut sesak, seperti dalam cerpen “Setelah Kau Mati”. Yang paling saya suka adalah cerpen “Lelaki dalam Pasung Semen”, sebuah cerita fantasi gelap dengan pesan-pesan tersembunyi yang (mungkin) setiap pembaca punya kesimpulan berbeda.

          Dalam buku ini kita akan disadarkan bahwa setiap orang pasti punya proses kematian yang berbeda-beda menuju alam kubur. Tapi, ternyata tema yang diusung oleh Rumadi di beberapa cerpennya tentang reinkarnasi- (terlahir kembali setelah mati)- yang dalam kepercayaan saya itu tidak ada. Tema usang yang cukup dalam memberikan pesan seperti dalam cerpen “Lima Puluh Kematian”, memberikan gambaran bahwa reinkarnasi itu tidak selalu menyenangkan, sebab hidup kembali setelah mati tidak menjamin kita bisa menikmati kehidupan berikutnya.

          Ending yang mendebarkan dalam deretan cerpen-cerpen di buku ini, memang menjadi daya tarik tersendiri yang membuat kecanduan untuk terus membaca, misalnya dalam cerpen “Penulis yang Bersedih atas Kematian Tokoh yang Ditulisnya.” Tapi ada juga cerpen yang bercerita kisah Mahabharata mempunyai paragraf-paragraf panjang yang (hampir) membuat saya lelah membacanya karena Rumadi menulis tanpa dialog – yang tujuannya untuk mengambil napas sejenak. Untungnya narasi yang disajikan cukup memikat dengan ciri khas Rumadi yang berkarakter-menyelipkan pesan tersembunyi dengan elegan dan dramatis.

          “Kau selalu mudah mencari kematian, tetapi tak ada kematian yang benar-benar memuaskan dahagamu.” (kutipan cerpen “Obsesi Kematian”).

          Benar kan, ada pesan tersembunyi yang menggelitik dalam setiap cerpen yang  (menurut saya) bersegmen pembaca dewasa. 

          Kiranya cukup yang ingin saya sampaikan. Ini bukan review seorang kritikus sastra. Tapi kesan-kesan saya saja sebagai pembaca. Mohon maaf kalau kurang berkenan ya. Secara umum saya salut sekali sama Mas Rumadi karena dijuluki pengarang “Kopassus” yang sangat produktif berkarya. Selamat ya! Tetap semangat, ditunggu buku selanjutnya.

Salam Literasi!

Pasuruan, 16 Januari 2022.     

   

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 


1 komentar:

  1. BetMGM launches sports betting in Michigan with new $12M
    › sports-betting-sites › 사천 출장샵 sports-betting-sites Nov 20, 수원 출장마사지 2021 — 대전광역 출장안마 Nov 20, 2021 Sports betting in Michigan with new $12M sports betting sign up 고양 출장샵 bonus in 부산광역 출장마사지 Michigan. Click here for details about the latest sign-up offers at

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.