Sejumlah Fakta Patah Hati Bisa Menjadi Royalti
Ada yang bilang “percuma patah hati kalau tak bisa menjadi
royalti”. Pepatah ini sangat menggelitik nurani. Bukannya sedih patah hati
berkepanjangan kali lebar, malah menjadi cambuk untuk pembuktian diri, bagi
sebagian orang. Yup, orang yang kreatif nggak ada waktu untuk galau
berlama-lama. Rugi katanya. Tentu rugi waktu dan perasaan. Patah hati ya boleh
sebentar saja, untuk menggali inspirasi dalam berkarya. Kalau kelamaan nanti
jamuran dan bulukan. Malah repot.
Nah, ada
orang-orang unik yang patah hati, malah menjadi royalti alias malah mendapat
uang dari perasaan patah hatinya yang mendalam. Mereka bukan melamun,
nangis-nangis dan menyesali diri, malah bisa produktif. Siapa saja mereka? Ini
dia:
1. Bikin lagu.
Salah satu lagu patah hati yang saya suka adalah “Breakeven”
(The Script) . Such an owesome broken heart song.
Alias lagu patah hati yang indah. Menulis lagu patah hati menjadi duit! Dan
band pun menjadi terkenal. Ayo, anak band yang bisa bikin lagu, jangan
sia-siakan patah hatimu.
2.
Youtube series.
Semua pasti tahu serial yang ngetop beberapa waktu yang
lalu. Apalagi kalau bukan serial Malam Minggu Miko. Komedi patah hati yang
hits, bikin seorang Raditya Dika semakin kaya raya. Sampai serial di Youtube
ini diangkat ke TV oleh Kompas. Berkah patah hati, bukan? Harus bersyukur
karena patah hati, dong?
3. Bikin Film.
Para sineas film, juga pasti mencari-cari naskah yang cocok
dengan drama patah hati. Akankah menjadi film cemen yang termehek-mehek? Nggak
juga. Salah satunya film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah film tentang
patah hati yang parah karya HAMKA, yang bisa jadi penulis pernah punya rasa
patah hati.
4.
Komika Stand Up Comedy.
Yup, tidak mungkin para komika tidak pernah merasa kecewa,
gelisah, dan patah hati. Perasaan itu, mereka tulis dan dituangkan dibalut
komedi. Mereka menertawakan diri sendiri dan berbagi dengan orang lain.
Ujungnya mereka dapat job dari pekerjaan menghibur orang lain- dari kisah
kegelisahan dan kekecewaan mereka pada segala hal. Tak Cuma patah hati pada
pacar yang menikah dengan orang lain saja...hahaha.
5.
Menulis Buku.
Saya pernah mendengar cerita seorang Erisca Febriani
(penulis novel Dear Nathan) patah hati dan sangat sedih karena dilarang menulis
sama orangtuanya. Tapi dia tetap saja menulis dan ingin membuktikan ke
orangtuanya bahwa dia mampu menulis novel dan sukses. Sekarang sudah terbukti
kan? Bahwa patah hatinya adalah cambuk untuk pembuktian bahwa dia mampu menjadi
seorang penulis novel best seller yang tak bisa diremehkan.
6.
Melukis.
Sakit hati, kecewa dan galau ternyata bukan hanya untuk
ditangisi. Tapi bisa dituangkan ke kanvas bagi pelukis. Maka jadilah lukisan
yang bermakna karena dilukis dari hati yang paling dalam. Ujungnya pasti hati
menjadi lebih lega dan plong. Karena ada yang bilang semua yang berasal dari
hati akan masuk ke hati (penikmat karyanya). Cieee... Lukisan laku, dompetpun
penuh.
7.
Puisi
Para Sufi (pecinta) biasanya menulis puisi. Sebenarnya bukan
puisi patah hati, tapi lebih kepada ungkapan rasa cinta dan kerinduan yang
mendalam kepada Sang Pencipta. Mereka memendam sedih kalau cintanya tak
terbalas dariNya. Buku-buku puisi cinta itu memang tak membuat kaya raya
penulisnya, tapi membuat pembacanya jadi kaya hati. Jiaahahahhaa...
Tidak ada komentar: